LANGKAT - Kelakuan preman yang membackup para bandar-bandar sabu kian meresahkan masyarakat.
Pasalnya, aksi preman-preman ini tak segan melakukan intimidasi ke warga.
Berangkat dari kejadian tersebut, seorang pemuda nekat melakukan aksi demo tunggal, yang mana menuntut adanya keseriusan pemerintah dan kepolisian untuk membersihkan dari peredaran narkoba.
Pemuda tersebut diketahui bernama Wahyu Ridhoni.
Ia menggelar aksi tunggalnya di depan Polsek dan Kantor Camat Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (31/10/2023) siang.
Bahkan tak hanya itu, pria berusia 24 tahun ini menilai, telah matinya fungsi Polsek Tanjung Pura dan pihak kecamatan, dalam memberantas peredaran narkoba.
"Hari ini saya melakukan aksi tunggal di Polsek dan Kantor Camat Tanjung Pura, terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Langkat, khususnya di Tanjung Pura," ucap Wahyu.
Lanjut Wahyu, saat ini Kecamatan Tanjung Pura adalah sentral peredaran narkoba di Kabupaten Langkat.
"Jadi saya berharap mewakili generasi muda di jaga, terhindar dari peredaran narkoba ini. Dan makin maraknya narkoba, tidak ada penangkapan dan ketegasan peredaran narkoba di Kecamatan Tanjung Pura," ujar Wahyu.
"Kalau tingkat keresahan masyarakat, malam minggu kemarin, ada orang yang melaporkan ke Polsek Tanjung Pura soal peredaran narkoba, malah diintimidasi sejumlah preman. Bahkan rumah yang melaporkan dilempari batu," sambungnya.
Adapun yang menjadi tututan dalam aksinya, Wahyu meminta dalam seminggu kedepan, pihak kepolisian dan camat, harus wajib menangkap tiga orang yang melakukan pengedaran narkoba.
Menurutnya, pemakai atau pengguna narkoba tidak akan memakainya kalau tidak ada pengedarnya.
"Kalau titik peredaran narkoba, semua titik desa kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjung Pura ini pasti ada peredaran narkoba tersebut, bukan rahasia umum lagi," ujar Wahyu.
Bahkan Wahyu menilai semua masyarakat pasti menyadari hal tersebut, tapi takut untuk bertindak.
"Karena ada intimidasi dari preman-preman yang membackingi peredaran narkoba. Karena suara rakyat adalah suara tuhan," ujar Wahyu.
Sementara itu Camat Tanjung Pura, Muhammad Nawawi mengatakan jika kecamatan fungsinya adalah pencegahan.
"Terkait orasi yang disampaikan Wahyu Ridhoni adalah, bagaimana kami dari pemerintah bisa menjalankan fungsi lebih maksimal lagi. Dan tentunya di kecamatan fungsinya adalah pencegahan," ujar pria yang kerap disapa Nawi.
"Sifatnya sosialisasi, dan ini kami jadikan momentum yang baik untuk memaksimalkan lagi, dan selalu mengingatkan masyarakat baik dari lembaga-lembaga, baik dari desa, kelurahan, agar masyarakat teredukasi dan sama-sama memerangi narkoba," sambungnya.
Sedangkan untuk masalah penindakan dan penangkapan, Nawi mengatakan bukan sektor kecamatan.
Meski begitu pihak kecamatan akan tetap berupaya menyuarakan, supaya bagaimana pihak-pihak terkait yang punya kewenangan penindakan, penangkapan, untuk memaksimalkan fungsinya.
"Dan momen ini momentum yang baik, mengingatkan kita semua bahayanya narkoba adalah masalah kita bersama, bukan hanya sekelompok orang, jadi kami sepakat memerangi narkoba yang ada di Kecamatan Tanjung Pura," tutup Nawi.
Aksi tunggal yang dilakukan Wahyu Ridhoni sempat menyita pengendara yang melintas. Bahkan arus lalulintas sempat terhambat, namun berhasil diuraikan pihak kepolisian.
sumber: https://leikhanews.com/aksi-demo-tunggal-seorang-pemuda-di-langkat-protes-maraknya-narkoba-marak-di-tanjung-pura
(*)