Vape dan Rokok, Lebih Aman Mana untuk Dikonsumsi?

Vape dan Rokok, Lebih Aman Mana untuk Dikonsumsi?


JAKARTA - Vape dan rokok sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda masa kini. Tidak sedikit yang mengira vape atau rokok elektrik merupakan alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau yang punya bahaya cukup jelas.


Ada juga yang membandingkan lebih bahaya vape atau rokok tanpa tahu kandungan dari keduanya secara rinci. Sebenarnya, mana yang lebih aman antara vape dan rokok?


Sebelum menjudge mana yang lebih baik dari keduanya, nusantaraterkini.co mencoba menilik antara vape dan rokok seperti yang dilansir dari laman hellosehat pada Kamis (14/12/2023).


Pengertian Vape dan Rokok


Rokok adalah tembakau yang telah dikeringkan dan dibungkus dengan kertas. Rokok mengandung sekitar 600 zat didalamnya dan menghasilkan 7.000 bahan kimia.


Setidaknya ada 69 bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker dan beracun. Sementara itu, rokok elektrik atau vape awalnya diciptakan di China tahun 2003 oleh seorang apoteker untuk mengurangi asap rokok.


Awalnya, vape bertujuan untuk membantu orang-orang ingin berhenti merokok. Vape terdiri dari sebuah baterai, sebuah cartridge yang berisi cairan dan sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan sekaligus menguapkan cairan tersebut ke udara.


Produk ini mengandung nikotin, yaitu zat adiktif  yang juga ditemukan dalam tembakau. Nikotin yang terdapat di dalam vape merupakan zat yang juga terdapat pada rokok tembakau.


Baik itu rokok maupun vape, keduanya sama-sama dikonsumsi dengan cara dihirup. Membandingkan keduanya bisa dilihat dari kandungan plus bahaya senyawa di dalamnya untuk kesehatan kalian.


Vape dan Rokok Ini Perbedaannya


Antara vape dan rokok acapkali disandingkan untuk mengetahui mana yang lebih aman atau lebih berbahaya. Namun, sebelum menilai mana yang lebih buruk, kalian perlu tahu kandungan vape dan rokok.


Kandungan di Dalam Rokok


Rokok dan asapnya mengandung berbagai bahan kimia berbahaya seperti:


Aseton, senyawa yang berguna untuk menghapus cat kuku. Namun, paparan jangka panjangnya bisa merusak hati serta ginjal.


Asetaldehida, senyawa yang ada dalam lem dan dapat menjadi penyebab kanker atau karsinogen.


Acrolein, bahan di dalam gas air mata. Senyawa ini bisa mengiritasi mata serta saluran pernapasan bagian atas. Zat ini juga bersifat karsinogen.


Arsenik, senyawa dalam racun tikus serta pestisida. Senyawa ini biasanya ada di dalam asap rokok.


Amonia, senyawa yang menyebabkan asma dan meningkatkan tekanan darah. Amonia biasanya banyak digunakan dalam bahan pembersih.


Benzene, senyawa yang menurunkan jumlah sel darah merah dan membahayakan organ reproduksi seseorang.


Kadmium, senyawa pelapis logam anti karat dan bahan pembuat baterai. Kadmium bisa merusak otak, ginjal dan hati.


Kromium, senyawa yang bisa menyebabkan kanker paru-paru jika terpapar terlalu lama. Selain pada rokok, kromium biasanya ada dalam perawatan kayu, pengawet kayu, dan pelapis logam.


Tar, senyawa yang ketika asap rokok dihirup, 70 persennya akan tetap menempel di paru-paru dalam bentuk zat cokelat. Lama-lama, tar yang terkumpul di dalam paru bisa menyebabkan kanker. Senyawa ini yang menyebabkan orang menganggap rokok lebih aman saat membahas bahaya vape dan rokok.


Karbon Monoksida, gas beracun karena orang bisa dengan mudah menghirupnya tanpa menyadarinya. Karbon monoksida juga sangat berbahaya karena bisa menurunkan fungsi otot dan jantung.


Selain yang telah disebutkan, ada satu kandungan rokok yang tidak kalah berbahaya dari kandungan lainnya. Senyawa itu adalah nikotin.


Kandungan-kandungan di atas yang membuat bahaya rokok semakin nyata saat masuk dan terhirup tubuh.


Nikotin


Nikotin merupakan senyawa yang membuat seseorang terus merokok lagi, dan lagi. Ini merupakan senyawa candu yang ada di dalam rokok. Nikotin adalah zat yang bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin. Apabila membandingkan kadarnya yang ada di dalam vape dan rokok, kandungan nikotin di dalam rokok tembakau umumnya jauh lebih besar.


Kandungan di Dalam Vape


Cairan vape biasanya mengandung nikotin, propilen, glikol, gliserin, perasa dan bahan kimia lainnya. Namun sama seperti rokok, asap vape atau aerosolnya mengandung zat-zat yang bahaya untuk kesehatan.


Uap yang keluar ini bukanlah uap air biasa. Uap pada vape punya berbagai zat yang biasanya membuat ketagihan dan dapat menyebabkan penyakit paru, jantung hingga kanker.


Berikut ini adalah bahan yang terdapat dalam vape dan asapnya, antara lain:


Bahan Kimia Perasa


Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rasa-rasa pada vape mengandung bahan kimia yang disebut dengan diacetyl. Diacetyl merupakan senyawa yang kerap dikaitkan dengan penyakit paru serius yaitu bronchiolitis, obliterans atau paru-paru popcorn. Artinya, kandungan vape dan rokok sama-sama berakibat buruk pada paru-paru.


Nikotin


Sama seperti pada rokok, nikotin di dalam vape sangatlah candu hingga keinginan untuk mengonsumsinya sulit dikendalikan. Kandungan nikotin dalam rokok elektrik sangat bervariasi tergantung produk. Ada yang banyaknya hampir menyerupai rokok tembakau, ada juga yang lebih rendah.


Orang yang menggunakan vape juga berisiko mengalami ketergantungan. Ini karena tabung dengan tegangan tinggi pada vape dapat mengalirkan nikotin dalam jumlah besar ke dalam tubuh.


Formaldehida


Formaldehida adalah zat penyebab kanker yang bisa terbentuk ketika cairan vape terlalu panas. Senyawa ini biasanya banyak digunakan dalam kayu lapis, papan serat, dan papan artikel.


Formaldehida berisiko menyebabkan kanker hidung, merusak sistem pencernaan, kulit dan paru-paru. Namun, sulit untuk mengetahui secara pasti apa saja bahan kimia yang ada di dalam rokok elektrik. Pasalnya sebagian besar produk kerap tidak mencantumkan semua zat yang ada di dalamnya.


Rokok dan Vape, Mana yang Lebih Aman


Situs Smoke Free menyebut perbedaan utama antara vape dan rokok tradisional adalah pada kandungan tembakaunya. Hanya rokok tradisional yang mengandung tembakau, vape umumnya tidak.


Namun, bukan berarti hal ini bisa jadi tolak ukur mana yang lebih berbahaya antara rokok dan vape. Oleh karena itu, bahaya vape atau rokok elektrik tetap ada dan patut dirisaukan.


Hingga saat ini, tidak ada fakta yang membuktikan bahwa bahaya atau dampak vape lebih rendah dibandingkan dengan rokok. 


Badan kesehatan dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.


Jadi, lebih baik kalian menjauhi rokok tembakau dan vape demi kesehatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat. (*)


Sumber Nusantaraterkini.co

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak