Harga Minyak Melonjak, Iran Masuk Laut Merah Buntut AS Tembak Houthi
JAKARTA - Harga minyak dunia mencatatkan kenaikan pada Selasa (2/1/2024). Itu terjadi pasca-Iran mengirimkan kapal perangnya ke wilayah Laut Merah yang merupakan tempat memanasnya eskalasi dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris dengan kelompok penguasa Yaman, Houthi.
Patokan minyak mentah global, Brent, melonjak 1,6 persen menjadi US$ 78,27 atau Rp 1,2 Juta per barel. West Texas Intermediate AS naik 1,42 persen menjadi US$ 72,67 atau sekitar Rp 1,12 juta per barel selama jam perdagangan Asia.
Analisis Energi Senior Bernstein, Neil Beverdige menyatakan peningkatan eskalasi ini akan terus mengangkat harga Brent. Namun, dilansir dari laman CNBCIndonesia pada Selasa (2/1/2024) pihaknya mencatat bahwa belum akan ada dampak besar.
"Kami belum pernah melihat serangan angkatan laut Iran sebelumnya. Dan selama hal itu benar tidak mengarah pada eskalasi, maka saya tidak melihat dampak yang signifikan pada level ini," ujarnya.
Pada Senin (1/1/2024), Iran mengirimkan kapal perang bernama Alborz. Kapal itu merupakan bagian dari Grup 94 yang dilengkapi dengan rudal jelajah jarak jauh.
Media Iran Tasnim mencatat bahwa kapal militer itu bukanlah kapal sembarangan. Tercatat, armada laut Iran telah memerangi bajak laut di laut lepas dan melaksanakan tugas lainnya sejak Tahun 2009.
Sejauh ini, mereka telah berulang kali menembakkan done dan rudal ke kapal yang lewat di jalur laut yang dilewati 12 persen perdagangan global itu. Bahkan ada beberapa yang dibajak.
Penerjunan kapal ini terjadi setelah Houthi, yang merupakan kelompok sokongan Teheran, melancarkan serangan ke beberapa kapal dagang yang diduga memiliki kaitan dengan Israel.
Ini merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dalam pertempuran Tel Aviv melawan Hamas di Gaza. Sementara itu, Inggris menyatakan kesiapannya dalam ketegangan yang terjadi di wilayah Laut Merah dengan Houthi. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan London bersedia mengambil tindakan langsung terhadap kelompok tersebut.
"Kelompok Houthi tidak boleh salah paham. Kami berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban aktor jahat atas penyitaan dan serangan yang melanggar hukum," katanya.(*)
Sumber Nusantaraterkini.co