Tatanan Politik Indonesia akan Mengalami Perubahan di Tangan Prabowo-Gibran
JAKARTA - Tantangan politik Indonesia akan mengalami perubahan di tangan Prabowo-Gibran apabila dipercaya menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.
Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona mengatakan tidak hanya sekadar janji semata melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Prabowo-Gibran itu sudah membuktikan langsung dengan sikap dan kinerjanya selama ini. Pasangan dengan tagline Gemoy ini belum pernah dipanggil penyidik KPK, walaupun sebatas menjadi saksi.
Hal ini membuktikan pasangan ini berintegritas dan komit terhadap pemberantasan korupsi. Hal itu juga menjadi momentum positif untuk kampanye mereka menuju Pemilihan Presiden 2024.
"Masyarakat juga semakin yakin jika Prabowo-Gibran bukan hanya menjadi pilihan yang cerdas, tapi juga sebagai representasi nyata dari perubahan positif dalam tatanan politik Indonesia," tegasnya.
Ade Jona juga menilai, sikap yang ditunjukkan Prabowo–Gibran cukup dibanggakan. Hal ini akan menjadi kekuatan Prabowo-Gibran dalam membangun negara yang bersih dari korupsi.
"Konsistensi ini semakin memantapkan keyakinan kami Prabowo-Gibran memang pasangan calon yang memiliki tekad kuat untuk memberikan perubahan positif bagi Indonesia, terlebih dengan dukungan yang diberikan oleh masyarakat di berbagai daerah," tambahnya.
Sekadar memberitahukan, dalam visi-misinya pasangan nomor urut 02 ini mencantumkan poin penting mengenai pemberantasan korupsi.
Bahkan, Prabowo telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk menjadi panglima dalam upaya pemberantasan korupsi apabila terpilih sebagai presiden.
Program realistik sistemik yang ditanggung oleh Prabowo-Gibran tidak hanya sekedar retorika, melainkan sebuah perwujudan nyata dari political will yang melekat pada diri pasangan capres-cawapres ini. (*)
Sumber Nusantaraterkini.co