Hasto Jangan Makin Kurang Ajar ke Presiden Jokowi
MEDAN - Sekretaris Depidar II SOKSI Sumut, Feriansyah Nasution geram dengan sikap Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang komentar-komentarnya terkesan merendahkan martabat Presiden Joko Widodo.
Hal itu menyikapi pernyataan Hasto terakhir yang menyebut Jokowi mesti lebih dulu menemui Anak Ranting PDIP untuk bisa bersilaturahmi dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Lama-lama pernyataan Hasto asal njeplak. Kelewat batas seolah dirinya binatang. Suka-sukanya saja berkomentar hingga mengesankan rendahnya marwah Pak Jokowi yang notabene adalah Presiden Republik Indonesia," ucap Feriansyah Nasution kepada awak media, Senin (15/4/2024).
Menurut Feri, yang merupakan mantan Presiden Mahasiswa Al-Azhar Medan ini, sangat-sangat tak layak dan tak bisa ditolerir lagi pernyataan Hasto tersebut. Pasalnya Jokowi merupakan simbol negara.
"Indonesia adalah negara besar. Tak pantas Hasto mengolok-olok Jokowi yang merupakan Presiden negara Republik Indonesia. Pernyataan Hasto menjurus menghina Presiden. Hasto jangan pura-pura gila, jangan hanya memandang Jokowi sebatas kader PDIP atau petugas Partai Banteng. Asal kau tahu Hasto, Jokowi adalah Presiden yang merupakan simbol negara bahkan Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia. Jadi hentikan kepura-pura gilaanmu Hasto. Jangan karena Capres usungan partaimu kalah telak alias suaranya jeblok, lantas kau suka-suka mengeluarkan pernyataan. Jangan semakin kurang ajar kau Hasto kepada Presiden kesayangan masyarakat Indonesia," tandasnya.
Feri yang pernah menjadi Ketua Anak Ranting Pemuda Pancasila di Kota Medan, meminta rakyat Indonesia tak reaktif berlebihan menyikapi Hasto. Tapi lanjutnya, Hasto perlu ditegur keras agar jangan berlanjut merendahkan martabat Presiden Jokowi.
"Hasto perlu ditegur keras seperti pernyataan saya ini. Jokowi adalah Presiden NKRI. Jangan kau kecilkan karena sikap politiknya yang sudah dianggap benar oleh puluhan juta rakyat Indonesia. Kau dan partaimu harus buka mata, bahwa memang Ganjar tak diinginkan rakyat untuk menjadi Presiden 2024. Kalau kau yakin kali mengusung Ganjar lagi nanti waktunya ada pada Pemilu 2029. Silakan kalian coba lagi majukan Ganjar. Dan kau harus ingat Hasto, yang memilih Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019 bukan hanya kader partaimu. Mestinya partaimu berterima kasih karena telah menjadi besar dengan efek Jokowi," pungkasnya.
Diberitakan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons soal rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin bertemu dengan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Hasto, para kader PDIP yang berasal dari tataran ranting meminta pertemuan Megawati dan Jokowi ditunda dulu.
"Ya sebenarnya Lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal. Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan 'sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu'," kata Hasto, Jumat (12/4/2024) lalu.
Menurut dia, usulan dari para kader tersebut merupakan sesuatu yang lumrah, karena mereka sudah menganggap sosok Megawati yang diteladani.
"Karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengakui Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berencana untuk melakukan silaturahmi dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam momentum perayaan Idulfitri 1445 Hijriah.
Namun, ia belum bisa menjelaskan ihwal waktunya, karena masih dicari waktu yang tepat.
(*)